Operasi Sunat Untuk Kesehatan

Di Indonesia sirkumsisi atau lebih dikenal dengan istilah khitan atau masyarakat sering menyebutnya dengan kata sunat. Khitan ini menjadi suatu kewajiban bagi sebagian besar pria. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Masyarakat melakukan operasi sunat untuk kesehatan pada anaknya umumnya pada usia antara 5-12 tahun. Namun sebagian besar dokter setuju bahwa khitan dilakukan terbaik pada pertengahan usia 15 tahun, hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu kepada jaringan penis agar lebih kuat (Purnomo, 2011).

 

Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

 

Beberapa suku bangsa beranggapan hal ini merupakan bagian dari budaya sedangkan dari sisi medis sirkumsisi sangat bermanfaat karena kebersihan penis menjadi lebih terjaga. Preputium dapat menjadi tempat berkumpulnya sisa–sisa air seni dan kotoran lain yang membentuk zat berwarna putih disebut smegma, dimana sangat potensial sebagai sumber infeksi, dengan membuang kulit / preputium maka resiko terkena infeksi dan penyakit lain menjadi lebih kecil (Miller, 2007).

Indikasi Sirkumsisi atau Sunat

Menurut Agama

Merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Bahkan tidak hanya orang islam, orang-orang Yahudi dan Nasrani pun juga melakukannya (Flinn, 2012).

Menurut Medis

  1. Fimosis Fimosis adalah keadaan dimana preputium tidak dapat ditarik ke belakang atau membuka. Pada 95% bayi, kulup masih melekat pada kepala penis sehingga tidak dapat ditarik kebelakang dan hal ini tidak dikatakan fimosis. Pada umur 3 tahun, anak-anak yang menderita fimosis terdapat sebanyak 10% (Purnomo, 2011).
  2. Parafimosis Suatu keadaan ketika preputium penis tertarik kearah pangkal penis tetapi preputium tidak dapat kembali pada kedudukan semula sehingga lama kelamaan preputium menjadi edema dan menekan urethra sehingga buang air kecil menjadi susah dan terasa sakit (Syamsir, 2014).
  3. Kondiloma Akuminata Suatu penyakit kulit ketika terjadi vegetasi seperti jengger ayam (Syamsir, 2014).
  4. Pencegahan Tumor Ganas Pada penelitian didapatkan bahwa khitan dapat mencegah terjadinya akumulasi smegma yang mempunyai hubungan dengan terjadinya tumor ganas penis, jenis tumor ganas terbanyak squamous cell carcinoma (Hermana, 2000).

Metode Operasi Sunat Untuk Kesehatan

Sirkumsisi Ada beberapa metode sirkumsisi menurut Purnomo (2011), antara lain :

  • Metode Klasik dan Dorsumsisi
  • Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat yang digunakan adalah sebilah bamboo tajam / pusau / silet. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan kassa / perban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode lain. Cara ini memiliki resiko terjadinya pendarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan benar dan steril. Metode klasik kemudian disempurnakan dengan metode dorsumsisi, khitan metode ini sudah digunakan dengan metode dorsumsisi, khitan metode ini sudah menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai sampai saat ini, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.

    Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

  • Metode Standar Sirkumsisi Konvensional Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan metode standar yang digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantri (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini.
  • Metode Lonceng Metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup, ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darah tersumbat yang mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, sehingga menimbulkan nekrotik jaringan dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu.

Tempat Operasi Sunat Untuk Kesehatan di Bekasi

Metode Klamp Metode klamp prinsipnya yakni kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan.

Klinik andrologi atau klinik raphael merupakan tempat pelayanan sunat laser dewasa dengan penawaran biaya murah untuk kalangan pasien menengah kebawah.

Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

Metode Laser Elektrokautery Metode ini lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”. Penamaan ini sesungguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan sama sekali tidak menggunakan laser akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan. Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulup. Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan yang ringan, dan cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil. Setelah preputium dipotong dilakukan penjahitan dan difiksasi dengan kasa steril. Untuk proses penyembuhan dibandingkan dengan cara konvensional sifatnya relatif, karena tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya, dan kebersihan individu yang disunat.

Metode Flashcutter Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Setelah preputium dipotong dilakukan penjahitan dan difiksasi dengan kasa steril.

Perawatan Pasca Operasi Sunat

Setelah seseorang disirkumsisi, biasanya akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu sampai sepuluh hari agar bekas lukanya kering dan dapat menutup dengan sempurna. Ada beberapa perawatan yang harus dilakukan pasca sirkumsisi yaitu:

1) Segeralah minum obat anti nyeri Setelah sirkumsisi biasanya daerah sekitar penis sering menimbulkan rasa nyeri, sehingga setelah sirkumsisi sebaiknya dianjurkan untuk minum obat analgesik (penghilang nyeri) yang diberikan dokter untuk menghindarkan rasa sakit setelah obat anestesi lokal yang disuntikkan habis efeknya. Umumnya obat anestesi mampu bertahan antara satu jam sampai satu setengah jam 14 setelah disuntikkan. Harapannya, setelah obat bius habis masa kerjanya maka dapat tergantikan dengan obat Analgesik. Obat analgetik yang biasa digunakan adalah parasetamol, antalgin, asam mefenamat, asam asetilsalisilat, dan lainnya (Silvagnanam, 2014).

Telepon & Whatsapp : 0813-9625-4650

2) Menjaga kebersihan daerah penis Usahakan celana yang digunakan anak lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah buang air besar, ujung lubang penis dibersihkan secukupnya secara perlahan, usahakan jangan mengenai luka sirkumsisi. Selain itu, harus dijaga agar daerah sekitar penis tetap bersih dan kering (Cairns, 2007).

3) Usahakan tidak bergerak terlalu aktif Dalam beberapa hari, istirahat sangat diperlukan untuk menghindari bengkak yang berlebihan. Jika harus berjalan, usahakan jalan seperlunya. Jangan melakukan aktifitas yang berlebihan seperti melompat-lompat atau berlari-lari (Morris et all., 2012).

4) Kontrol dan Melepas Perban Perban dapat diganti setiap 2-3 hari tergantung perkembangan luka khitan. Jika sudah mahir hal tersebut dapat dilakukan sendiri di rumah. Jika merasa kesulitan sebaiknya dibawa ke dokter. Lakukan kontrol rutin ke dokter yang mengkhitan pada hari ketiga dan pada hari kelima sampai hari 15 ketujuh. Apabila luka sirkumsisi sudah benar-benar kering, maka perban bisa dilepaskan secara total (Morris et all., 2012)

Sumber referensi : Klinik Raphael